Kegiatan Modul Nusantara – Kelas Inspirasi “UKI sebagai Miniatur Kebhinekaan” 

Tim Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan ke-4 Universitas Kristen Indonesia (UKI) menyelenggarakan kegiatan Modul Nusantara dengan kelas inspirasi bertema ‘UKI sebagai Miniatur Kebhinekaan’. Kegiatan dilaksanakan di Ruang Seminar Gedung AB UKI, Cawang, Jakarta, tanggal 22 Maret 2024.

Kelas inspirasi dalam program MBKM Pertukaran Mahasiswa Merdeka angkatan 4 merupakan kegiatan yang bertujuan memberikan inspirasi, semangat dan motivasi yang kuat kepada mahasiswa dalam perkuliahan, kehidupan sosial dan kegiatan-kegiatan yang akan dilaluinya melalui PMM ini. 

Kegiatan ini diadakan dengan sesi talkshow antar narasumber dengan moderator dan juga mahasiswa. Sehingga dapat memberi pemahaman yang lebih menarik.

Dengan menghadirkan tokoh inspirasi yang sudah terkenal dalam kepemimpinannya membawa mahasiswa semakin tertantang untung menjadi pemimpin yang baik. Adapun moderator kegiatan ini adalah Bapak Haposan Sahala Raja Sinaga, S.H.,M.H dan narasumber yaitu Bapak Dr. Agustin Teras Narang, S.H.,M.H.

Kegiatan diawali dengan kata sambutan dari ibu Dr. Dra. Erni Murniati, S.H.,M.Pd. selaku Kepala Bagian Merdeka Belajar. Dalam sambutannya, beliau kembali memberikan mengenai laporan Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Inbound UKI yang diikuti oleh 101 mahasiswa dan terdiri dari 43 Perguruan tinggi di Indonesia. Dalam penutup sambutannya beliau mengatakan bahwa kegiatan inspirasi ini diadakan selama 2 kali di Universitas Kristen Indonesia dan kali ini kita mengundang inspirator yang sudah menjadi keluarga UKI, yaitu Teras Narang.

“Kiranya kegiatan inspirasi kita ini dapat bermanfaat dan menyemangati adik-adik bahwa dalam kegiatan-kegiatan modul nusantara ini membangun dan menjadikan mahasiswa sekalian 43 perguruan tinggi menjadi 1 perahu di Universitas Kristen Indonesia,” ujar Doktor Erni.

Selanjutnya, Master of Ceremony (MC) menyediakan tempat untuk Wakil Rektor UKI bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Dr. rer. pol. Ied Veda R Sitepu, S.S.,M.A menyampaikan sambutannya.

“Kegiatan modul nusantara- inspirasi mendatangkan orang-orang yang akan memberikan inspirasi, dan bila tokoh inspirasi itu ada di lingkungan Universitas Kristen Indonesia, maka kami akan datangkan,” ujarnya di pembuka sambutannya. 

“Anda tinggal di Jakarta yang sebentar lagi menjadi mantan ibu kota, tetapi semua ada di Jakarta. Memang kalau kita di Jakarta ini kita agak sulit mendapat sesuatu yang sangat etnis seperti kayak di Jogjakarta, tapi percayalah di Jakarta ini ada banyak yang belum kita ketahui dan harus merasa bangga karena semua itu ada di Jakarta. Saya berharap kalian pulang dengan membawa kenangan yang didapatkan,”kata Ied Veda Sitepu dalam mengakhiri pidatonya sekaligus membuka acara kelas inspirasi.

Kegiatan talkshow dimulai oleh Haposan Sahala Raja Sinaga, S.H.,M.H sebagai moderator kelas inspirasi. Dalam kata pembukanya Haposan memberikan sedikit portofolio tentang narasumber yang merupakan lulusan Fakultas Hukum UKI dan beliau memiliki banyak penghargaan, diantaranya Penghargaan Anti-Korupsi, Wredatama Nugraha Utama Award, Penghargaan Meretas Ketertinggalan.

“Perbedaan itu bukanlah suatu permasalahan. Kita boleh berbeda tetapi dalam rangka mencapai suatu kehidupan tidak pernah merasa bahwa kita berbeda. Karena kita selalu merasa bahwa kita adalah satu Indonesia darimanapun kita berada. Pemikiran kebhinekaan harus menjadi pedoman dalam perbedaan,” ujar Teras Narang.

“Perbedaan adalah aset kekayaan kita, terlampau angkuh jika dikatakan kita bisa hidup sendiri. Dengan perbedaan itu kita harus mengerti di mana kita berdiri dan duduk,” tambahnya dalam kelas inspirasinya. 

Dalam materi yang disampaikan Teras Narang dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan bukanlah hambatan. “Indonesia terdiri dari berbagai pulau, suku, agama, budaya tapi jangan menjadikan itu sebagai hambatan. Bukan tidak bisa menyatu, hanya arti rendah hati yakni menerima semuanya dan menjadikan satu dalam proses kehidupan kita,” kata Teras Narang.

“Bahkan dengan perkembangan teknologi tetap dihadapi dan cari jalan untuk menyatu dengan banyak perbedaan, itulah arti kebhinekaan itu. PMM dari banyak daerah namun kita berkumpul menjadi satu, berarti kita harus melalui proses bersama dalam kebhinekaan ini,”ujar Teras Narang.

Sebelum mengakhiri talkshow, disediakan ruang diskusi antar mahasiswa dengan bapak Teras Narang.  Pertanyaan yang diungkapkan terkait cara menghadapi tantangan dalam menerapkan kebhinekaan, cara anak muda bisa terbuka dalam kegiatan organisasi kepemudaan yang melatih jiwa nasionalisme dan cara menumbuhkan kembali organisasi kemahasiswaan yang membangkitkan rasa nasionalisme

Teras Narang mengutarakan bahwa dengan menyadari bahwa kita adalah manusia yang tidak sempurna, maka kegagalan bukanlah suatu yang membuat kita menjadi mundur. Dalam organisasi akan mampu berjalan dengan baik apabila semuanya merasa satu, adanya kebersamaan. Tidak akan mungkin organisasi berhasil jika yang ditonjolkan adalah perbedaan

“Jangan takut dengan tantangan justru jadikan itu peluang dalam menggapai keberhasilan. Bahkan kita butuh organisasi untuk mengasah kemampuan dan menjalin kebersamaan. Jangan pernah merasa diri anda sempurna dan marilah kita bersama-sama menuju apa yang kita cita-citakan. Nilai kebersamaan menjadi kata kunci dalam mencapai semuanya. Apapun yang anda lakukan dalam pengembangan ini adalah kesempatan anda,”jawab Pak Teras dalam menanggapi diskusi.

“Kesan saya waktu kelas inspirasi adalah senang dan bersyukur karena bisa bertemu langsung dengan tokoh yang sangat berpengaruh yaitu Bapak Dr. Agustin Teras Narang, S. H.  M. H. Pengalaman dan history beliau membuka pemandangan serta pemikiran saya tentang kepemimpinan dan organisasi, yang tentunya akan sangat berguna bagi saya kedepannya. Ketika menerima materi baru dari beliau, saya merasa termotivasi dalam menggapai cita-cita saya. Hampir semua materi yang beliau sampaikan berhubungan dengan kehidupan saya,” ungkap Sabda, mahasiswa PMM Inbound UKI batch 4 dalam menanggapi kelas inspirasi hari ini. 

“Sampai sekarang saya tidak pernah mengatakan diri saya sempurna karena ketika saya katakan saya sempurna disitu pula saya akan hancur. Itu kata-kata yang sangat saya ingat dan menjadi motivasi dalam kepemimpinan Teras Narang yang saya terima pada materi hari ini,” ungkap Jonathan, mahasiswa PMM Inbound UKI batch 4 yang mengikuti kelas inspirasi.
 

Share this Post

ID | EN