Kerjasama UKI dengan HKBP Duren Jaya Bekasi, Akademisi UKI Ajak Jemaat Perempuan Hidup Sehat, Bugar dan Bijak Gunakan Kosmetik

Implementasi kerjasama UKI dan HKBP Duren Jaya Bekasi sekaligus memperingati Hari Kartini, akademisi Universitas Kristen Indonesia (UKI), mengajak jemaat lansia HKBP Duren Jaya Bekasi untuk hidup sehat, bugar dan bijak dalam menggunakan kosmetik. 

Prof. Dr. dr. Bernadetha Nadeak, M.Pd, PA selaku Direktur Program Pascasarjana UKI dalam sambutannya menyampaikan UKI dan HKBP Duren Jaya telah bekerjasama lima tahun dan rutin melakukan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan mitra.  “Penting agar jemaat HKBP Durenjaya dapat memastikan produk komestik yang digunakan telah melalui uji kesehatan dan memiliki perizinan layak beredar serta dinyatakan aman dan halal untuk dipakai,” ujar Akademisi Program Studi Magister Administrasi Pendidikan UKI, Prof. Dr. Hotmaulina Sihotang, M.Pd. pada kegiatan Seminar di HKBP Duren Jaya Bekasi, sabtu 20 April 2024. 

Seminar dan diskusi interaktif diselenggarakan dengan tema “Perempuan Jemaat HKBP Duren Jaya: Sehat, Bugar dan Bijak Menggunakan Kosmetik.” Kegiatan ini merupakan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang terselenggara atas kerja sama “Seksi Parompuan Huria” HKBP Duren Jaya dan UKI.
 
Narasumber yang membawakan materi antara lain akademisi Program Studi Magister Administrasi Pendidikan UKI, Prof. Dr. Hotmaulina Sihotang, M.Pd., Prof. Dr. dr Bernadetha Nadeak, M.Pd, P.A. dan ahli gizi Fakultas Kedokteran (FK) UKI Dr. dr. Carmen Siagian, MS, Sp.GK., Dr. dr Dameria Sinaga, M.Pd. serta akademisi FH UKI, Dr. dr. Roespita Siregar, M.H.Kes.

Dengan dihadiri oleh pihak HKBP Duren Jaya antara lain Pdt. Halomoan Siahaan, S.Th., Pdt. Ruth Carolina Nababan, S.Si., dan Ny. Sihotang br. Lumbanraja dan 81 peserta. 

Ahli gizi FK UKI Dr. dr. Carmen Siagian, MS, Sp.GK., dan Dr. dr Dameria Sinaga, M.Pd. memaparkan cara menjaga kesehatan dengan gizi seimbang di usia senja.

“Menjaga kebersihan tubuh disini termasuk juga kecantikan. Dalam merawat muka lansia perlu memperhatikan beberapa hal. Secara fisiologi kulit lansia kering maka sebaiknya memakai pelembab pada malam hari sebelum tidur dan boleh memakai vaselin atau biolastin,” ujar Dameria Sinaga.

“Sebaiknya bila ada waktu oleskan alpukat di muka biarkan sampai kering lalu dicuci dengan air hangat kuku dan dioleskan air es pada muka. Sebaiknya dilakukan dua kali seminggu. Selain alpukat dapat juga diganti dengan buah bengkoang,” jelasnya.

Menurutnya selain alpukat atau bengkoang dapat juga diganti dengan putih telur yang dicampur dengan madu dioleskan pada muka dan dibiarkan sampai kering lalu dicuci dengan air hangat dan air es.

Dameria Sinaga menjelaskan kondisi kulit lansia terlihat warna hitam yang rata, yang bervariasi ukurannya 

“Ada yang kecil ada juga yang besar. Biasanya yang lebih sering pada kedua pipi serta hidung. Ini agak susah memang dihilangkan bila hanya memakai krem pemutih. Yang paling cepat biasanya dengan laser tapi harganya cukup mahal. Tidak perlulah dimasa lansia mengeluarkan uang yang cukup banyak haya untuk kecantikan,” ujarnya.

“Cukup dengan menjaga pola makan yang banyak makan buah dan sayur. Cukuplah dengan mengoleskan pelembab dan pemutih. Sebaiknya menghindari matahari disiang hari atau matahari yang terik. Bila berpergian memakai payunglah,” jelas dokter Dameria.

Akademisi FK UKI, Dokter Carmen Siagian mengutarakan bahwa pengaturan makan pada lansia lebih kompleks dan membutuhkan perhatian khusus. “Pada masa lansia, beberapa penyakit dapat terjadi dan bahkan sering muncul sebagai komplikasi akibat kekurangan gizi. Lansia perlu menjaga pola makan yang sehat. Kurangi makanan yang berlemak banyaklah makanan yang bersifat buah dan sayur-sayuran,” jelasnya.

“Kurangi minuman yang bersoda. Banyak minum air putih. Kalau bisa minumlah susu segelas pada malam hari sebelum tidur. Pada  masa lansia sebaiknya makanlah vitamin C dan D. Karena kita ketahui bahwa di masa lansia sudah terjadi calcium yang menurun, estrogen yang menurun serta hormon yang menurun. Oleh karena itu sebaiknya setiap pagi harus berjemur kira-kira 20 menit perhari,” kata dokter Carmen.

Dalam pemaparan selanjutnya akademisi FH UKI, Dr. dr. Rospita Siregar, M.H.Kes. mengutarakan bahwa kaum perempuan sebagai konsumen utama kosmetik diharuskan mampu menimbang dengan jelas legalitas beserta komposisi dasar yang terkandung dalam bahan kosmetik. “Dengan pengetahuan yang cukup akan menghindari kerugiaan dikarenakan maraknya beredar kosmetik yang mengandung bahan berbahaya dan tidak sesuai dengan standarisasi BPOM. Harus dipastikan adanya pencantuman tanggal kadaluarsa pada produk.”

Share this Post

ID | EN