Eppi Manik Raih Doktor Ke 12 PAK UKI Jakarta Dengan Disertasi Linieritas Nilai Hibualamo Dengan Nilai Kristen

oleh : Yusuf Mujiono, Majalahgaharu.com

Jakarta Program Studi Doktor Pendidikan Agama Kristen Universitas Kristen Indonesia (Prodi Doktor PAK-UKI) kembali menggelar Sidang Terbuka Promosi Doktor dengan Promovendus Eppi Manik. Sidang Terbuka Promosi Doktor dilaksanakan di Kampus Pascasarjana UKI, Jl. Diponegoro, Salemba, Jakarta Pusat, (Sabtu 30/3/2024).

Sidang Terbuka Promosi Doktor kali ini dipimpin oleh Rektor UKI Prof. Dr. Dhaniswara. K. Harjono, SH., MH., M.BA, sebagai Ketua Sidang Dhaniswara dalam kata pembuka menyatakan bahwa saat ini UKI sebagai kampus bhineka  telah melahirkan 12 doktor bidang Pendidikan, dari 30 doktor yang dilahirkan UKI.

Untuk diketahui saat ini UKI memiliki dua Program Studi Doktor, yaitu Doktor Pendidikan Agama Kristen dan Doktor Hukum. Tentunya semua berharap universitas yang kita cintai ini akan mampu menyelenggarakan program studi doktor dari ilmu-ilmu lain yang dimilikinya. Dan, keberadaan  UKI, sendiri  mendapatkan status UKI Unggul.

Dalam sidang terbuka pagi itu Eppi Manik mempertahankan disertasinya dengan judul ‘Linieritas nilai Hibualamo dengan nilai Kristen dalam pembentukan karakter melalui mata pelajaran seni budaya di SMA Kristen Tubelo Halamahera'. Eppi sendiri mengambil basis penelitian selama tiga tahun di daerah bekas konflik Tubelo Halmahera khususnya rumah adat Hibualamo.

Di depan enam pengunji antaranya Prof Dr. Thomas Pentury , M.Si (Promotor), Prof. Dr. Encep Syarief Nurdin, S.H., Drs., M.Pd.,M.Si,   Prof. Dr. Ir. Karman Nainggolan,Ms.i, Dr. Demsy Jura, S.Th., M.A., M.Th., M.Pd., Dr. A.Dan Kia M.Th, Dr Dirk Roy Kolibu M.Th plus satu Rektor Prof. Dr.Dhaniswara K Hajono S.H., M.H., MBA,  Eppi berhasil dengan lugas memaparkan hasil penelitiannya tersebut.

Dalam paparannya Eppi Manik menyampaikan hasil penelitian bahwa nilai-nilai hibualamo yang dilandasi dengan filosofi empat pintu pada dasarnya merupakan nilai universal yang linier terhadap nilai-nilai kekristenan.

Selanjutnya Eppi juga menyampaikan bahwa praktek Hibualamo masih dijalankan oleh sebagian masyarakat namun dengan minim pemahaman nilai yang terkandung di dalamnya.

Sekalipun demikian peneliti menemukan juga bahwa tidak semua budaya Tubelo linier dengan nilai-nilai kekristenan. Misalnya dalam tradisi Maso minta atau meminang yang memungkinkan pasangan bisa tinggal bersama, sebagai pasangan suami isteri meskipun belum diberkati di gereja.

Sementara dalam perspektif Kristen pasangan hanya terbentuk sebagai keluarga jika sudah diberkati di gereja oleh pendeta, Matius 19;5-6. Dan praktek yang tidak linier dengan gereja lainnya yaitu tradisi berkomunikasi dengan leluhurnya.

Nilai-nilai atau istilah dalam hibualamo yang linier dengan kekristenan antaranya O dara artinya kasih sayang di masyakarakat dinyatakan dengan berbagi hasil panen kesamaannya dengan nilai Kristen seperti tertera di Matius 22: 39 kasihilah sesamamu, O diai artinya kebenaran dan kejujuran nilai dalam masyarakat tidak boleh mengambil milik orang lain liniearitas terhadap kekristenan terdapat di Keluaran 20:16 tentang jangan mengucapkan saksi dusta.

Masih banyak lagi istilahnya antaranya O baliara artinya memelihara/kepedulian nilai dalam masyarakat kesadaran tidak merusak hutan linieritas terhadap kekristenan  Kejadian 2:15. O leleani artinya melayani, Higaro artinya saling mengajak, Rekata artinya saling mengunjungi, Jojobo saling melengkapi  dan Hirono artinya saling membantu.

Eppi Manik mendapat apresiasi khusus dari Prof Dr. Encep Syarief Nurdin,  S.H., Drs., M.Pd.,M.Si,  penguji eksternal dengan penelitiannya yang kembali mengangkat nilai budaya hibualamo sebagai nilai-nilai dalam tatanan masyarakat, di Tubelo Halamhera, terutama bagaimana  nilai-nilai itu bisa diterapkan kembali di tengah masyarakat di era modern ini.

Terkait pertanyaan dari penguji Rektor UKI Prof Dhaniswara tentang seperti apa respon para pihak saat peneliti melakukan penelitiannya, Eppi mengatakan sangat bangga atas keterbukaan masyarakat menerimanya, baik dari tokoh budaya, tokoh agama, tokoh pendidikan terutama rektor universitas Halmahera serta pemerintah daerah melalui sekretaris daerah (Sekda), dan lewat penelitiannya tersebut Eppi dianggap menjadi putra daerah.

"Selain itu pihak dinas pendidikan Halmahera tahun ini akan memasukan nilai nilai hibualamo ini dalam program pendidikan. Sementara Yayasan pendidikan Kristen (YPK) di bawah naungan Gereja Masehi Injil Halmahera akan memasukan nilai-nilai yang terkandung dalam hibualamo sebagai penciri dalam pendidikan di YPK tersebut", imbuh Eppi Manik.

Selama hampir dua jam Eppi Manik yang juga dosen Universitas Halmahera ini, mempertahankan disertasinya. Eppi Manik harus menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang disampaikan Dewan Penguji. Kemudian menutup Sidang Terbuka Promosi Doktor, Ketua Sidang Dhaniswara K. Harjono membacakan Berita Acara dan Yudisium. Dewan Penguji sepakat menyatakan Promovendus Eppi Manik lulus dengan IPK 3,9, dengan predikat terpuji.

Atas kelulusan ini Eppi Manik resmi dikukuhkan sebagai doktor ke-30 yang diluluskan UKI, dan menjadi lulusan ke-12 dari Program Studi Doktor Pendidikan Agama Kristen UKI.

Saat ditemui usai rangkaian Sidang Terbuka Promosi Doktor, Eppi mengungkapkan apa yang menjadi penelitiannya diharapkan dapat menjadi kontribusi bagi masyarakat Tubelo khususnya dan masyarakat  pada umumnya agar nilai-nilai budaya yang linier dengan nilai-nilai kekristenan bisa dihidupkan kembali baik di dunia pendidikan, gereja dan di tengah masyarakat. YM

 


 

Share this Post

ID | EN