oleh : Daniel Tanamal RPK FM

Jakarta, RPKFM – Universitas Kristen Indonesia (UKI) resmikan kerja sama dengan Irkutsk National Research Technical University (INRTU) Rusia, guna meningkatkan pendidikan, inovasi, dan pengetahuan terutama di bidang teknologi. Kerjasama ini diresmikan secara simbolik melalui penandatanganan nota kesepahaman bersama, dengan dilanjutkan melalui Seminar dengan tema “Trends and Development in Artificial Intelligence” yang berlangsung secara daring dan diselenggarakan di Indonesia dan Rusia, Kamis (5/05/2023).

Acara ini dihadiri oleh Rektor UKI, Dr. Dhaniswara K. Harjono, beserta jajaran Wakil Rektor serta pimpinan fakultas UKI, yang mengikuti secara daring dari Indonesia. Sementara itu, INRTU mengikuti langsung secara daring dari Rusia, dengan dihadiri Prof. Vladimir Vladimirovich Smirnov – Deputy Rector of Irkutsk National Research Technical, beserta seluruh jajaran kepemimpinan di universitasnya. Dalam momen pembukaan ini Rektor UKI, Dr. Dhaniswara K. Harjono menyambut gembira atas kerjasama dengan universitas dari Rusia, yang merupakan mitra kerja sama pertama.

“Sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia, kami sangat senang dapat memperluas kerja sama dan kerja sama internasional terutama dengan lembaga dan organisasi pendidikan tinggi, terutama untuk keperluan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Universitas Teknik Riset Nasional Irkutsk adalah mitra pertama kami dari Rusia, oleh karena itu kami dengan senang hati menandatangani kemitraan yang kami mulai hari ini, dan kami berharap dapat melihat partisipasi aktif dosen dalam mewujudkan kerja sama kami,” kata Rektor UKI, Dr. Dhaniswara K. Harjono, dalam sambutannya.

Dan setelah sambutan ini Dr. Dhaniswara, dengan didampingi oleh para pimpinan UKI menandatangani perjanjian kerjasama, dan diikuti secara daring oleh pimpinan INRTU setelahnya.

Acara berlanjut dengan Seminar “Trends and Development in Artificial Intelligence”, hadir pembicara Prof. Aleksandr Afanasev, Kepala Laboratorium sekolah teknologi informasi dan ilmu data, kecerdasan buatan dan laboratorium pembelajaran mesin dari INRTU, dan Drs. Leonard Lisapaly, M.Si., Ph.D yang merupakan ketua program studi magister teknik elektro, pascasarjana UKI .

Dalam seminar ini Drs. Leonard Lisapaly, M.Si., Ph.D membawakan kajian Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dalam Teknik Elektro. Leonard memaparkan bahwa saat ini tren implementasi Kecerdasan Buatan sedang marak dan meluas digunakan, karena itu sangat menarik untuk melihat kelebihan dan juga kelemahannya, terutama untuk dipakai dalam dunia pendidikan teknologi.

“Saat ini kita melihat bahwa Kecerdasan Buatan digunakan secara meluas, sebagai usaha untuk Pengembangan di masa depan dalam industri jasa dan layanan informasi, digunakan secara global dengan kelebihannya dalam hal efektivitas biaya dan waktu. Kecerdasan Buatan membuka peluang baru untuk pendidikan dan pekerjaan, termasuk salahsatunya dalam komputer, bahasa pemrograman, basis data, jaringan komunikasi, analisis dan interpretasi data,” kata Drs. Leonard Lisapaly, dalam pemaparannya.

Dikatakan juga bahwa Kecerdasan Buatan adalah sebagai upaya kreatif untuk menempatkan kecerdasan manusia ke dalam mesin. Perbedaannya, jika kecerdasan manusia adalah kemampuan untuk berpikir, belajar, merumuskan informasi yang kompleks, dan bertindak berdasarkan informasi dan pemahaman yang tersedia, sedangkan kecerdasan buatan adalah sebuah program komputer yang dirancang untuk mensimulasikan atau meniru perilaku manusia.

“Terkadang Kecerdasan Buatan kurang akurat, tetapi memiliki beberapa keunggulan, diantaranya adalah otomatisasi tugas dan proses, kemampuan belajar yang meningkat, dapat menciptakan model yang kompleks, dapat memberikan penilaian yang tidak dapat dilakukan oleh manusia, juga bekerja dengan cepat,” tambahnya.

Drs. Leonard Lisapaly juga mencontohkan aplikasi kecerdasan buatan dalam manajemen energi dan smart grid.

Secara khusus, kerja sama UKI dan INRTU terutama dalam dunia teknologi akan melahirkan inovasi terbaru yang dapat berguna bagi perkembangan di kedunia universitas, untuk dapat dikembangkan di kedua negara, hingga bisa dipakai dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan manfaatnya dapat dirasakan secara global.